Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMB-PSDM) Kementerian Agama RI Asih resmi membuka Training of Facilitator (ToF) Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) Angkatan I, di Ciputat, pada Senin (25/8/2025) malam.
Kegiatan yang berkolaborasi dengan Ditjen Pendidikan Islam, Project INOVASI Phase III, dan Peacesantren Welas Asih ini dibuka dalam rangkaian acara Sarasehan Nasional Kurikulum Berbasis Cinta dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional sebagai narasumber diantaranya, , Amien Suyitno yang merupakan Dirjen Pendis Kemenag RI, Kepala BMB-PSDM Kemenag RI M. Ali Ramdhani, selanjutnya Haidar Bagir yang merupakan President Director Mizan Group dan Sri Rezeki Widuri yang merupakan Project Director Inovasi. Adapun Abdul Munir, Konsultan Inovasi Program Phase III, bertindak sebagai host.
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDM Pendidikan dan Keagamaan, Dr. H. Mastuki, M.Ag., dalam laporannya menyampaikan bahwa ToF ini merupakan angkatan pertama dari tiga angkatan yang direncanakan, dengan pola rancangan hasil evaluasi dan adaptasi dari pra ToF yang digelar di Peacesantren Welas Asih, Garut, pada 31 Juli – 2 Agustus 2025 lalu. Ia menjelaskan bahwa model ToF KBC ini menghadirkan pendekatan baru dalam pelatihan.
“Sebelumnya, model-model pelatihan dan pengembangan kompetensi sudah banyak variasinya, namun ToF ini menjadi sebuah inovasi baru karena dirancang secara kolaboratif bersama para mitra strategis. Kami ingin menghadirkan pengalaman experiential learning yang membekas bagi para peserta,” tegas Mastuki.
Angkatan pertama ini diikuti sebanyak 30 peserta, terdiri dari 10 widyaiswara terpilih, perwakilan kepala madrasah dan guru dari jenjang Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah, serta unsur Pokjawasnas (Kelompok Kerja Pengawas Nasional), ormas keagamaan, hingga ekosistem pendidikan lainnya.
“Kami ingin acara ini tidak hanya dirasakan peserta, tetapi juga bisa menginspirasi guru, penyuluh agama, widyaiswara, dosen, kepala madrasah, pengawas, hingga penghulu yang setiap hari tugasnya adalah merajut cinta di tengah masyarakat,” lanjut Mastuki.
Mastuki juga mengungkapkan, antusiasme publik terhadap gagasan Kurikulum Berbasis Cinta juga sangat tinggi. Acara yang ditayangkan secara live streaming ini tercatat telah disaksikan lebih dari 1.500 audiens secara daring.
“Ini menunjukkan kerinduan masyarakat pendidikan dan ASN Kementerian Agama di seluruh Indonesia untuk mengetahui bagaimana KBC ini akan diterapkan ke depan,” tutup Mastuki.
Kegiatan ToF Angkatan I ini akan berlangsung hingga 30 Agustus 2025 di Ciputat, dan diharapkan melahirkan para fasilitator andal yang siap menebarkan nilai-nilai cinta dalam pendidikan dan kehidupan beragama.