KISS: Jurus Jitu BMBPSDM Hadapi Tantangan MOOC PPPK

Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI terus memantapkan langkah dalam menyukseskan pelaksanaan Massive Open Online Course (MOOC) untuk orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dokumentasi BMBPSDM Kemenag

Kepala BMBPSDM Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani, menegaskan bahwa pelaksanaan MOOC secara nasional merupakan tantangan besar yang membutuhkan sinergi penuh dari seluruh pihak. “Ini adalah pekerjaan masif yang memerlukan perencanaan matang dan kerja sama solid dari seluruh pihak. Kita harus siap menghadapinya dengan sistem yang terkoordinasi dan terintegrasi,” tegasnya.

Program MOOC ini akan diikuti oleh 71.424 PPPK Tahap I Kementerian Agama dari seluruh Indonesia. Di antaranya, terdapat 4.691 PPPK dari wilayah Provinsi Sumatera Utara yang juga akan mengikuti orientasi berbasis digital ini. Skala pelaksanaan yang besar menuntut kesiapan teknis, manajerial, dan pengendalian mutu yang tinggi.

Dalam pidatonya, Kaban menekankan pentingnya dokumentasi terhadap setiap kejadian di lapangan, sekecil apapun, sebagai bagian dari proses pembelajaran berkelanjutan. “Setiap kejadian harus dicatat sebagai bahan pembelajaran bersama. Guru terbaik adalah pengalaman,” ujarnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kaban memperkenalkan pendekatan KISS sebagai jurus jitu. KISS merupakan akronim dari Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Simplikasi.

“Koordinasi yaitu menguatkan komunikasi antar unit agar tidak bekerja secara terpisah. Integrasi adalah menyatukan seluruh sumber daya dalam satu sistem kerja terpadu. Sementara, Sinkronisasi berarti menyelaraskan pemahaman dan peran dari setiap komponen pelaksana. Sedangkan, Simplikasi adalah menyederhanakan proses tanpa mengurangi substansi dan tujuan,” jelas Kaban.

Kaban juga mengingatkan pentingnya penerapan Manajemen Risiko secara menyeluruh untuk mengantisipasi kendala yang mungkin muncul sepanjang pelaksanaan MOOC berlangsung.

Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan memiliki persepsi yang sama dan komitmen yang kuat dalam mendukung pelaksanaan orientasi PPPK yang efektif, efisien, dan berdampak nyata bagi penguatan ASN di lingkungan Kementerian Agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *